Pengertian Audit Operasional
Banyak definisi audit operasional yang mencakup penyebutan efficiency (pengeluaran yang minimum dari sumber daya), effectiveness (pencapaian hasil yang diinginkan) dan economy (kinerja dari suatu entitas). Dalam artikulasi yang berbeda, audit operasional dikenal sebagai audit manajemen. Perbedaan antara kedua istilah tersebut tidak jelas dan sering digunakan secara bergantian.
Berbagai pengertian audit operasional menurut berbagai ahli auditing bisa dilihat dibawah ini.
Berbagai pengertian audit operasional menurut berbagai ahli auditing bisa dilihat dibawah ini.
Menurut (Amin Wijaya Tunggal, 2001), ada beberapa definisi audit operasional yang dikemukakan oleh para ahli auditing, antara lain:
1. Pengertian Audit Operasional menurut Dale L. Flesher dan Steward Siewert (2001)
“An operational audit is an
organized search for ways of improving efficiency and effectiveness. It
can be considered a form of constructive critism.” (Audit
operasional merupakan pencarian cara-cara untuk memperbaiki efisiensi
dan efektivitas. Audit operasional dapat dipertimbangkan sebagai suatu
bentuk kecaman yang konstruktif).
2. Pengertian Audit Operasional menurut (Casler dan Crochet, 1999)
“Operational auditing is a
sistematic process of evaluating and organization’s effectiveness,
efficiency and economy of operation under management’s control and
reporting to appropriate person the result of the evaluating along with
recommendation for improvement.” (Audit operasional adalah suatu
proses yang sistematis untuk menilai efektivitas organisasi, efisiensi
dan ekonomi operasi di bawah pengendalian manajemen dan melaporkan
kejadian kepada orang yang tepat hasil dari penilaian bersama dengan
disertai rekomendasi untuk perbaikan).
3. Pengertian Audit Operasional menurut (Leslie R. Howard, 2000)
“Management audit is an
investigation of a business from the highest level downword in order to
ascertain whether sound management prevals throughout, this facilitating
in most effective relationship with the outside world and the most
efficient organization and smooth running of internal organization”. (Audit manajemen merupakan penyelidikan suatu usaha dari tingkat yang tinggi ke bawah untuk meyakinkan bahwa manajemen
yang sehat berjalan sesuai dengan prosedur, dengan demikian memudahkan
hubungan yang paling efektif dengan dunia luar dan organisasi lainnya).
4. Pengertian Audit Operasional menurut(William P. Leonard , 2002)
“Management audit as a comprehensive
and constructive examinitation of an organizational structure of a
company, institution or branch of goverment or of any component there of
, such as division or departement, and its plans and objectives, it
means of operations, and its use of human and physical fasilities.” (Audit manajemen
sebagai suatu pengujian yang menyeluruh dan konstruktif dari struktur
organisasi suatu perusahaan, lembaga atau cabang dari pemerintah atau
setiap komponen dari padanya, seperti suatu divisi atau departemen, dan
rencana dan tujuannya, alat operasionalnya, dan utilisasi manusia dan
fasilitas fisik).
(Amin Wijaya Tunggal, 2001) juga mendefinisikan berbagai tipe dari auditing sebagai berikut :- Pemeriksaan manajemen (management auditing), dapat didefinisikan sebagai penilaian sistem manajemen perusahaan (auditee), apakah sistem tersebut berjalan secara efektif dan resiko apa yang mungkin timbul apabila sistem tersebut telah beroperasi secara efisien.
- Pemeriksaan operasional (operational auditing), dapat didefinisikan sebagai kerangka yang sama dengan pemeriksaan manajemen, kecuali bahwa pemeriksaan operasional lebih berlaku terhadap sistem opresai auditee daripada terhadap sistem operasi manajemennya. Dengan demikian untuk unit operasional tertentu seperti departemen pembelian, pemeriksaan manajemen akan berfokus pada bagaimana sebaiknya unit tersebut dikelola, sedangkan pemeriksaan operasional akan berfokus pada bagaimana agar unit tersebut benar-benar beroperasi.
- Pemeriksaan komprehensif (comprehensive auditing), merupakan integrasi dari berbagi unsur manajemen operasional dan pemeriksaan keuangan tradisional. Pemeriksaan komprehensif ini mencakup penilaian manajemen auditee, operasi, pengendalian finansial dan sistem akuntansi untuk menentukan apakah pengendalian dan mekanisme akuntabilitas telah memadai dan dapat dipertanggungjawabkan pada pemegang saham.
Menurut ketetapan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dalam Pedoman Pemeriksaan Operasional (1993), audit operasional adalah:
“Audit
yang sistematis terhadap program, kegiatan/aktivitas organisasi dan
seluruh atau sebagian dari aktivitas dengan tujuan menilai dan
melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara ekonomis
dan efisien, serta apakah tujuan program dan kegiatan/aktivitas yang
telah direncanakan dapat dicapai dengan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.”
Menurut (Mulyadi dan Kanaka Punadireja, 1998), pengertian audit operasional
adalah “Audit operasional merupakan suatu review secara sistematis
mengenai kegiatan organisasi atau bagian dari padanya dalam hubungannya
dengan tujuan tertentu”.
Sedangkan menurut (Arens dan Loebbecke, 2000), pengertian audit operasional
adalah “Audit operasional merupakan penelaahan atas bagian manapun dari
prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi
dan efektifitas.”
Menurut (Amin Wijaya Tunggal, 2001), meskipun terdapat beberapa perbedaan dari definisi audit operasional seperti telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa audit operasional merupakan:
1. Proses yang sistematis
Seperti dalam audit laporan keuangan,
audit operasional juga mencakup serangkaian langkah atau prosedur yang
terstruktur dan terorganisasi. Aspek ini mencakup perencanaan yang
tepat, mendapatkan dana secara objektif serta menilai bukti yang
berkaitan dengan aktivitas yang diaudit.
2. Menilai operasi organisasi
Penilaian operasi organisasi didasarkan
pada suatu kriteria yang ditetapkan atau yang disetujui. Dalam audit
operasional, kriteria sering dinyatakan dalam standar kinerja (performance standards)
yang ditetapkan oleh manajemen. Namun dalam beberapa hal,
standar-standar ini mungkin juga ditetapkan oleh industri. Kriteria
penilaian organisasi ini sering kali kurang jelas didefinisikan
dibandingkan kriteria yang digunakan dalam audit laporan keuangan.
Pemeriksaan operasional mengukur tingkat korespondensi antara kinerja
aktual dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan.
3. Efektifitas, efisiensi dan ekonomi operasi
Tujuan utama dari audit operasional
adalah membantu manajemen organisasi yang diaudit untuk dapat
memperbaiki efektivitas, efisiensi dan ekonomi operasi organisasinya.
Ini berarti bahwa audit operasional memfokuskan pada masa yang akan
datang dan hal ini berlawanan langsung dengan audit laporan keuangan
yang mempunyai fokus historis.
4. Melaporkan kepada orang yang tepat
Penerima laporan audit operasional
yang tepat adalah manajemen atau individual yang meminta diadakannya
audit, kecuali kalau pelaksanaan audit tersebut diminta oleh pihak
ketiga, dan pembagian laporan dilakukan tetap dalam entitas
bersangkutan. Dalam kebanyakan hal, dewan komisaris atau panitia audit
menerima salinan laporan audit operasional.
5. Rekomendasi atau perbaikan
Tidak seperti audit laporan keuangan,
suatu audit operasional tidak berakhir sampai dengan pelaporan hasil
temuan audit, melainkan diperluas untuk dibuatkannya
rekomendasi-rekomendasi yang bertujuan untuk perbaikan manajemen organisasi yang diaudit.